Aku berdiri di pokok sebuah jalan besar yang menghubungkan rasa ingin tau dan rasa ingin mengerti yang tepat di tengahnya terdapat banyak persimpangan. Aku mulai memperhatikan setiap gerak manusia yang lewat dan yang mencoba untuk memilih setiap simpang yang mereka ingini. Aku mulai bertanya, bagaimana mungkin mereka memilih simpang yang itu, yang ini, yang di sana, yang disini? tidakkah mereka takut untuk tidak sampai ke tujuan yang mereka tuju?
Begitu banyak pertanyaan yang mesti di jawab. tapi hanya sedikit dari mereka yang mendapat jawaban. Nah, apakah anda juga memiliki pertanyaan? klo ia..... jangan tanyakan padaku, aku tak akan memberi contekan. jangan juga memintaku untuk mendengar setiap curahan pernyataan yang aku juga tidak mengerti kebenarannya.
kuperhatikan lagi hiruk-pikuk manusia, hiruk-pikuk setengah manusia, hiruk-pikuk mirip manusia mengejar sejuta cinta. kuperhatikan jemari mereka , kuperhatikan gerak kaki mereka, kuperhatikan lambaian tangan mereka, kuperhatikan senyum di pipi mereka, kuperhatikan tawa mereka, kuperhatikan gerak-gerik dunia.
Satu hal yang tidak kumengerti adalah bagaimana mereka mencari arti hiruk-pikuk gerak-gerik setiap dentaman waktu. Andai saja aku mengerti, aku tetap tidak akan memberi
tahu mereka dan tidak akan pernah. Oleh karena itu, semua yang tidak ku mengerti adalah hal yang memang tidak mereka mengerti juga. Kesadaran akan dentaman waktu menyadarkanku untuk bercerita banyak kepada setiap insan muda yang sedang mencari arti hidup mereka.
Jauh dari hiruk-pikuk gerak-gerik, aku mulai menulis sebagian yang memiliki arti , yang berlogis, yang bermakna untuk kaula muda yang mau mencari jawaban hidup. ada beberapa hal yang membuat aku semakin tidak mengerti adalah bagaimana sang waktu akan mengikis semua ketegaran masa mudaku yang akan segera berlalu. Aku muda, aku berbakat, aku kuat, aku berpotensi, aku berdiri diantara sejuta mimpi.
dalam kemudaan ini, aku berharap tidak berlalu begitu saja, aku ingin kekuatan ini, kehebatan ini, kecerdasan ini, tidak hilang di kikis. Aku ingin terus menjadi muda, hingga arti semua yang kucari bisa kumengerti dan tridak ada satupun yang tersisa yang menyiksa jiwa.
akhir kata jiwa muda adalah lidah yang gemar bertanya dan otak yang gemar berfikir dan sejuta mimpi yang segera kumiliki.
Apapun arti hidup yang akan kujalani, aku berharap itu tidak berlalu seperti hembusan angin di sore hari yang membawa gelapnya malam.
SELAMAT MALAM KAULA MUDA
AKU RASA AKU MULAI MENGERTI
SELAMAT MALAM PENCIPTAKU (JESUS CHRIST)
1 comments:
wedit dulu yach,..... en then i reread more. tq
Post a Comment