Tuesday, June 25, 2013

CERPEN TERBARU 2013 CUCI TANGAN BAYAR GOPEK


List Accent 5"/> BY'GENESIS SEMBIRING







Tokoh cerita :
1.     Budi
2.     Leman
Pada hari selasa tepatnya tgl 25 juni 2013, budi dan seorang leman pergi ke salah satu tempat pebelanjaan modern di medan. Sesuai dengan rencana yang sudah diusung, mereka  akan menjatuhkan lamaran pekerjaan di pasar modern itu. Cerita ini dimulai ketika mereka  berangkat dari kost pada pukul 08.30 pagi, sesuai dengan rencana mereka akan mengetik surat lamaran di rental computer dekat kos mereka. Rencana berjlan lancer, tapi sedikit telat. Mereka selesai mengetik sekitar pukul 09.30., jadi agak buru buru, enuju pasar modern itu.
Dari rental computer itu, mereka bergerak menuju jalan raya untuk naik angkot menuju pasar modern itu. Sesuai rencana, walaupun sudah telat beberapa menit, telat itu kemudian bisa di atasi oleh angkot yang super kencang. Wah, ternyata TUHAN mendukung kita itulah sahut si budi. Si leman pun tersenyum dengan anggukan setuju. Tepat saja, perkiraan mereka memang tepat. Mereka tiba di lokasi tepat waktu.
Tapi tantangan apa lagi yang mereka dapatkan?? Tentu tidak habis disitu aja, mereka dengan semangat 45 yang membara berusaha mencari kantor penerimaan pegawai di tempat itu, tapi nyatanya setelah setengah jam jalan kesana kemari, blum juga dapat ditemukan kantor itu. Karena lelah bolak balik, akhirnya budi mengambil inisiatif untuk menelpon salah satu temannya yang mengerti lokasi penerimaan itu. Setelah di telfon, ternyata tetap tidak membuahkan hasil, budi dan leman blum juga mampu menemukan kantor penerimaan pegawai itu.
Karena sudah lelah bolak balik, akhirnya mereka memutuskan untuk bertanya kepada orang yang di sekitar area pasar modern itu. Betul sekali, mereka mendapat jawaban yang menyesakkan dada. Knapa tidak, orang yang mereka Tanya itu mengatakan bahwa penerimaan karyawan di tempat itu udah tutup. Luar biasa kecewa, tapi mereka tidak kunjung menyerah juga. Mereka bertekat untuk menemukan dulu kantor penerimaan itu. Dengan keringat yang mulai mengucur deras, mereka tidak hentinya berusaha mondar mandir, akhirnya dewi dari toko dekat mereka mondar mandir mulai perhatian dengan mondar mandir mereka, dan mulai bertanya mau kemana. Dengan muka penuh harap dan keringat, mereka menjawab mau mencari kantor penerimaan karyawan, wanita itu mengangguk mengerti. Mereka tampak bahagia, dan dengan penuh harap leman bertanya, “kak masi ada penerimaan karywan di kantor itu”? wanita itu menjawab , “ia dek masi ada, datang aja ke kantornya di ujung lorong itu” sambil menunjuk sebuah lorong cerah. Mata binary nampaknya kembali muncul diantara keringat yang mengucur deras, leman berkata, ternyata orang yang kita Tanya tadi bohong,, dia mau membodohi kita bud… budi juga menjawab nya dengan anggukan setuju.
Dengan langkah yang lebih bersemangat lagi budi dan leman bergerak menuju kantor penerimaan karyawan itu. Sesampainya di sana budi dan leman dengan semangatnya  masuk ke kantor itu dan dengan percaya dirinya bertanya kepada penjaga pintu masuk kantor. Budi bertanya, “pak masi menerima karyawan “ jawab petugas itu, maaf dek, sudah tutup, karena sudah terlalu banyak yang mendaftar.dengan berat hati budi dan leman akhirnya memutar langkah kembali dan saling menunjukan kelelahan yang sangat mendalam.
Karena tidak ingin melihat leman terlalu kecewa, budi mengajak leman ke pasar modern yang lain. Dengan nada yang meyakinkan, budi berhasil meyakinkan leman untuk kembali mencoba melamar pekerjaan di pasar modern yang lain.
Dengan sisa keringat yang masih belum kering di dahi mereka berangkat ke pasar modern ke2 yang tidak jauh dari tempat itu. Masi awal pintu masuk, mereka menemukan banyak sekali lowongan pekerjaan yang siap diisi, dengan senyum yang semakin lebar, leman tampaknya semakin bersemangat melanjutkan kaki berharap mendapt pekerjaan. Benar saja, setelah mereka melihat banyak tulisan terima karyawan, akhirnya mereka memutuskan untuk memilih salah satu toko untuk menanyakan perihal lowongan pekerjaan itu. Sebut saja nama took nya took x. setelah mereka masuk, mereka langsug menanyakan lowongan kerja tersebut, selesai bertanya supervisor took itu langsung mengangguk tanda bahwa memang lg membutuhkan karyawan.
Kembali masalah datang, sang supervisor menyatakan bahwa yang dibutuhkan hanya 1 orang saja. Dan yang satu orang itu langsung bekerja pada hari itu juga.Padahal leman dan budi datang berdua. Saling menatap!!!!!!  akhirnya budi dan leman menetapkan bahwa yang bekerja itu si budi saja, si leman akan mencari pekerjaan yang lain. Dengan berat hati budi dan leman berpisah di took itu. Leman melambaikan tangannya dan budi melambaikan senyumnya. Supervisor itu juga menjelaskan bahwa gaji yang kan diterima hanya sebesar 760ribu rupiah dalam sebulan. Hal itu tidak melemahkan semangat budi.
Nah, sekarang cerita berlanjut ke si budi yang bekerja, supervisor itu menjelaskan tugas budi adalah menjaga agar barang tidak dicuri pembeli dan merapikan barang yang berantakan. Sangat gampang decak hati budi. Waktu berjalan dengan perlahan, ternyata pemikiran gampang yang selalu di pikirkan budi menjadi boomerang yang sungguh menyakitkan. Ternyata mengamati pembeli itu sungguh melelahkan. Luar biasa, berjam jam berdiri hanya untuk memperhatikan pembeli. Mulai rasa capek melanda budi, tapi tidak mengapalah demi uang 760ribu pikir budi.
Tepat jam satu saatnya makan siang, budi di ajak makan siang oleh karyawan yang lain. Muncul dalam benak budi LAH, PASTI MAKAN SIANG UDA DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN. Tapi apa yang terjadi , pimpinan menunjuk keluar kios, dan berkata “BUDI BAWA BONTOT, KLO GA BELI AJA MAKANMU DI SANA” (sambil menunjuk pedagang nasi bungkus keliling). Budi dengan berat hati pergi mebeli dengan uang saku sendiri, mulai di dalam hati berhitung….. setelah dihitung hitung dengan ongkos yang kan dikeluarkan budi jika melanjut kerja di sana, ternyata tidak cukup. Dengan berat hati budi membuka nasi bungkus yang udah di beli, salah satu karyawan bertanya kepada budi, “BUDI, MANA MINUMMU”? jawab budi “ga bawa kak lupa”. Karyawan lain menyahut jawaban budi, “YAUDAH BELI DI TOKO SANA” sambil menunjuk salah satu supermarket di pasar modern itu. Hati budi kembali berdecak, “BAH MINUM PUN BELI, KEKMN INI”??? DENGAN TERPAKSA BUDI MEMBELI MINUMAN ITU. BELUM LAGI BUDI MAKAN, SALAH SATU KARYAWAN KEMBALI MENYAHUT, WOI BUDI, KAMU JOROK BANGET YAH, MAKAN GA CUCI TANGAN. SANA, CUCI TANGAN DULU. (MENUNJUK WC UMUM) sambil berat  hati, budi pergi ke WC umum, keluar dari WC, penjaga WC meminta bayaran gopek…. BAH, CUCI TANGAN AJA PUN BAYAR GOPEK. Gilah ahhhhh, uang keluar segunung gaji selembah….

SETELAH KEJADIAN ITU, BUDI KELUAR DARI PERUSAHAAN ITU DAN MENCARI PEKERJAAN LAINYA.
TERNYATA OH TERNYA KEHIDUPAN KOTA MEDAN SANGAT SULIT.
MULAI BERTANYA DI BENAK, BAGAIMANA MUNGKIN KARYAWAN LAIN BISA BERTAHAN…..

Related Posts:

0 comments: